Sejak dilahirkan ke alam dunia ini, manusia sudah menunjukkan ketergantungannya kepada orang lain, dalam hal ini kepada kedua orang tuanya. Sang bayi membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua beserta lingkungannya, supaya bisa tumbuh secara optimal. Demikian pula bagi sebagian besar orang tua, kehadiran sang bayi sangat dibutuhkan dan didambakan. Dengan penuh kasih sayang, orang tua beserta keluarga di sekelilingnya merawatnya, mendidiknya agar menjadi manusia dewasa yang bisa mandiri. Pada akhirnya, dalam kondisi normal yang ideal, pada kedua belah pihak akan tumbuh rasa ikatan secara timbal balik, kemudian berkembang menjadi suasana kebersamaan yang terbuka sehingga tercipta hubungan yang komunikatif. Gambaran di atas melukiskan betapa saling membutuhkannya manusia, satu sama lain.
Dalam masa perkembangan selanjutnya, selain si anak membutuhkan komunikasi dengan kedua orangtua dan lingkungan, dia juga membutuhkan pengakuan dan perhatian dari teman-teman yang ada di sekitarnya. Mulailah si anak bergaul dengan lingkungan luar dan membentuk kelompok dalam permainannya. Di antara masing-masing kelompok muncul suasana kompetitif, mereka berusaha untuk bisa menarik jumlah anggota dengan menampilkan permainan atau kegiatan yang menarik. Dalam skala besar, kondisi seperti itu dilukiskan akan tampak lebih jelas. Sejumlah orang akan berkumpul membentuk kelompok-kelompok tertentu berdasarkan kesamaan; misalnya memiliki kesamaan dalam hal tujuan, latar belakang, pendidikan, pengalaman, kesukaan, dan sebagainya.
Sejumlah kesamaan tersebut, pada akhirnya akan menumbuhkan ikatan persaudaraan, yang akhirnya berkumpul dan mengadakan ikatan tertentu dalam bentuk kelompok yang lebih khusus. Mereka memberi nama bagi masing-masing kelompoknya, agar bisa memiliki perbedaan dari yang lainnya. Setiap anggota kelompok merasa saling membutuhkan untuk bertukar pikiran, berbagi rasa, dan menampilkan kekuatan potensialnya. Di antara anggota, akan tampil salah seorang yang paling menonjol, dan kemudian berperan sebagai pemimpin dari kelompok tersebut. Sementara anggota kelompok lainnya akan segera mengambil peran masing-masing. Hal ini merupakan cikal-bakal (awal mula) bagi tumbuhnya organisasi-organisasi yang lebih profesional.
Mengapa secara naluriah, manusia berkeinginan untuk membentuk kelompok? Pada mulanya karena manusia memang sudah ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat untuk bisa hidup sendiri. Selain itu, karena manusia memiliki karakteristik sebagai berikut
- Manusia menyadari bahwa sebagian besar dari tujuan dan kebutuhan hidupnya tidak bisa dicapai hanya melalui usahanya sendiri, mengingat keterbatasan dari kemampuan fisik maupun mental dari manusia. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan primer (sandang, pangan, dan papan) setiap individu akan memerlukan bantuan dari individu atau kelompok lain.
- Secara naluriah, manusia berkeinginan untuk bergabung dengan sesama rekan yang senasib dan sepenanggungan, agar ada teman untuk berbagi rasa, berdiskusi, atau mencari jalan pemecahan masalah. Misalnya pada kelompok masyarakat yang tertindas dan ingin segera melepaskan diri, kemudian mereka akan bekerjasama menentang penindasan tersebut.
- Manusia ingin berkomunikasi dan bertukar pengalaman dengan orang yang memiliki kesamaan kesukaan, dengan maksud agar meningkatkan prestasinya. Misalnya kegiatan organisasi dibidang olahraga.
- Manusia berkeinginan untuk menyalurkan dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya melalui kegiatan kelompok. Misalnya seorang penyanyi yang bergabung ke dalam sebuah grup musik.
- Manusia berkeinginan untuk bisa merealisasikan cita-cita dan harapan hidupnya melalui aktivitas kelompok. Misalnya seseorang yang bercita-cita menjadi guru harus mengambil pendidikan formal di bidang keguruan dan bergabung ke dalam organisasi persekolahan.
- Manusia membutuhkan tempat yang melindungi, memberi rasa aman, membantu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapinya, atau setidaknya menyalurkan tuntutan dan aspirasi dirinya. Misalnya lahirnya organisasi serikat buruh.
- Manusia memasuki kelompok sosial sekedar untuk menghilangkan rasa kesepian dan mengurangi kejenuhan atau rasa kemanusiaan. Misalnya organisasi sosial.
- Manusia ingin mencari wadah yang dapar menyalurkan aspirasi politik untuk membangun suatu bangsa dan negara. Misalnya lahirnya partai politik
Masuknya seseorang menjadi anggota suatu organisasi, sebagian sudah dilandasi oleh pemahaman yang baik atas hak dan kewajiban dalam organisasi yang dimasukinya, namun tak sedikit dari mereka yang hanya sekedar ikut-ikutan, tanpa mengetahui tentang seluk beluk organisasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar